Yogyakarta, tak lepas daripikiran kita terniang kata Malioboro. ya Malioboro sudah menjadi sebuah tempat wisata wajib yang harus di kunjungi. Malioboro sendiri adalah
sebuah jalan diantara pusat perbelanjaan cindera mata,oleh oleh, serta pusat perbelanjaan modern maupun pasar tradisional.
Di kawasan ini, masyarakat lokal dan para wisatawan dari Amerika serikat,Rusia,Jepang, China dan seluruh penjuru berbaur menjadi satu dalam melakukan banyak kegiatan menarik di sana, memberikan tontonan yang harmonis dan penuh damai.
Yogyakarta yang berjuluk Kota Gudeg memang menyimpan sejuta keindahan dimana seolah mampu menghadirkan daya magis bagi wisatawan untuk datang kembali mengunjunginya. Kerinduan akan suasana kota yang menyuguhkan nuansa damai membuat kawasan Malioboro menjadi salah satu destinasi paling diminati di Indonesia.
Bicara tentang nuansa adat Jawa yang kental, di Malioboro Yogyakarta salah satu tempatnya. Kearifan budaya lokal di tengah hiruk-pikuk era digital adalah pengalaman unik tatkala mejelajahi keindahan budaya Jawa yang tetap dipertahankan hingga kini di kawasan tersebut.
Jalan ini konon disebut-sebut sebagai titik imajiner yang menghubungkan antara 3 kekuatan Trimurti di Yogyakarta, yakni Pantai Parangtritis Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.
Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta
Tiada yang menyangka jika jalanan yang dahulu sepi dengan sederet pohon asam yang rindang itu kini telah menjelma menjadi kawasan wisata paling dicari oleh wisatawan domestik maupun asing. Jalan Malioboro Yogyakarta dulu hanyalah sebuah jalan biasa yang digunakan warga setempat menuju keraton, atau ke Pasar Beringharjo dan ke Benteng Vredeburg.
Nama Malioboro konon berasal dari dua versi cerita yang berbeda. Yang pertama, nama Malioboro dikutip dari bahasa Sansekerta, yang artinya “Karangan Bunga”. Nama ini sengaja diciptakan karena kala itu di sepanjang jalan ini penuh dengan karangan bunga pada saat ada acara atau hajatan di keraton. Yang kedua, konon nama Malioboro diambil dari nama seorang bangsawan asal Inggris, Marlborough, yang menetap di Yogyakarta pada tahun 1881 – 1916.
Terlepas versi mana yang paling benar, Malioboro kini telah bertransforasi menjadi sebuah kawasan wisata yang menyedot perhatian setiap pengunjung yang datang ke kota Yogyakarta. Kawasan ini juga merupakan salah satu sentral oleh-oleh khas Jogja yang patut Anda kunjungi. Di sepanjang Jalan Malioboro, Anda dapat menjumpai dengan mudah aneka ragam souvenir, mulai dari batik Jogja, kaos, kerajinan tangan, blangkon, dan bakpia Pathok, serta Yangko yang merupakan jajanan khas Yogyakarta.
Jika Anda sedang berburu kuliner Jogja,
maka di Malioboro Anda dapat menemukan berbagai menu-menu istimewa yang
ditawarkan Kota Gudeg tersebut. Menu-menu sederhana dengan citarasa
nikmat tentu menggugah selera untuk sekedar bersantap siang ataupun
dinner.
Sajian nasi Gudeg sudah barang tentu menjadi pilihan utama karena
menu ini seolah menjadi menu wajib yang harus dicicipi tatkala
berkunjung ke Jogjakarta.
Di sepanjang jalan Malioboro, Anda juga dapat menikmati es dawet gula
merah tanpa pewarna yang berpadu dengan santan kelapa kental dan gurih.
Dengan sesekali diselingi alunan suara merdu para pengamen, pengalaman kuliner di sana mampu menampilkan suasana Jogja yang sejatinya damai dan bersahabat.Benteng Vredeburg terbuka untuk umum setiap hari Selasa – Jumat dari pukul 8 pagi hingga 4 sore dan setiap Sabtu – Minggu mulai dari pukul 8 pagi – 5 sore.
Selain itu, di Jalan Malioboro Yogyakarta jgua terdapat Pasar Beringharjo yang merupakan pasar tradisional sekaligus destinasi wisata belanja di Jogja yang populer. Di pasar ini, Anda dapat menemukan berbagai jenis batik dalam aneka motif, aksesoris, jajanan tradisional, kerajinan tangan, hingga bahan-bahan tradisional untuk membuat jamu.
Pasar Beringharjo dahulu dipenuhi dengan rindangnya pohon beringin, yang oleh karenanya kemudian dinamakan sebagai Beringharjo. “Bering” artinya Beringin, dan “Harjo” artinya sejahtera. Di masa lampau, pasar Beringharjo ini adalah poros aktivitas ekonomi yang membawa kesejahteraan seluruh masyarakat Yogyakarta.
Pasar Beringharjo di kawasan Malioboro Jogja
Sekian dulu referensi wisata jogja. Malioboro adalah destinasi wajib jika anda pergi ke Jogja,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar